Banci Kurang Ibadah

Sebelumnya gue minta maaf kalo ternyata banyak dari kalian yang tersinggung dengan judul diatas. Biar gak ada salah paham, lebih baik dibaca dulu. Apa?? Gak mau baca?? Baca dong..Karena kalo bukan kalian2 ini yang baca blog gue, lalu siapa lagi?? Nenek gue enggak ngerti blog dan engga mungkin gue paksa doi baca.


Jam menunjukan pukul dua belas malam lewat ketika gue akhirnya selesai menghabiskan salah satu film yang bagus banget di kamar via laptop. Lumayan, ada beberapa manfaat yang gue dapet sekaligus. Selain nilai2 moril dan edukasi, gue juga jadi bisa ngabisin waktu sampai pukul dua pagi ini.

Loh, emang ada apa jam dua pagi??
Iya, Karena...Umm.. Karena.. Mm.. Karena..Ada acara Mbak Yeyen bagi-bagi susu gratis di tipii!!

OMG! Astajim..

Gue yakin, laki-laki yang empat kali seminggu tidur larut dengan modus nonton Bioskop transtv, sebenarnya dia itu nonton acaranya mbak yeyen ini  -____-  Jadi buat seluruh perempuan yang cowoknya sering tidur larut hingga pagi.. curigailah gerak-gerik pasangan anda.

Bercanda..Jadi gini, jam dua nanti ada klub favorit gue, Manchester United ketemu Benfica di laga perdana Group C  Liga Champion 2011/12. Tapi berhubung jam dua masih cukup lama, gue inisiatif ke dapur buat masak.

Pagi ini gue rencana masak NASI GORENG GILA TERSENYUM. Jangan salah paham dulu, Itu bukan makanan buat anjing atau sapi, tapi itu masakan favorit gue. Iya, kedengarannya emang aneh, tapi sebetulnya makanan ini memang aneh ko.

Ya tapi lumayanlah buat ngenyangin perut gue yang saban hari didemo sama aktivis perut yang brutal. Gue yakin jumlah mereka pasti selalu berkurang drastis tiap kali gue nelen makanan ini.

Nyampe dapur gue lihat gelap banget, sepi lagi! asem!. Hiburan satu2nya cuma hembusan angin yang acap kali dinginnya berhasil menyelinap ke dalam ketiak gue.

Biasanya dalam keadaan seperti ini, orang akan mulai parno dan membayangkan sesuatu yang lain-lain, ehem! maksud gue dunia lain.

Tapi pikir gue, cuma BANCI KURANG IBADAH yang was-was dan takut sama hal2 mistis macem Genderuwo, Pocong ngesot,  Emak lampir, dan keluarganya. Yakk, Ini banci yang gue maksud. Bukan semi laki2 yang sering keluyuran tengah malam di halte seperti kalian, bukan, tapi orang yang emang kurang deket sama Pemiliknya. 

Bisa dibilang orang-orang yang takut sama setan itu imannya cetek banget. Setuju?? Mungkin dari kecil mereka emang jarang ngaji, atau lebih tepatnya pura-pura ngaji. Dari rumah pake kopiah, Eh ditengah jalan melengos ke tempat ding-dong. Ehem! Cukup..cukup, Jangan buka aib.

Oke, Balik lagi ke dapur. Untuk menghindari rasa sunyi dan senyap, gue bersenandung ala kadarnya, sekedar mengusik sepi, tentu dengan segala keterbatasan vokal yang gue punya. Sedikit merusak telinga dan otak memang.

Ketika tengah asik mengiris bawang merah, tiba-tiba terdengar suara batu terjatuh dari arah luar beberapa kali. Suaranya terdengar dari atas genting rumah tetangga gue yang memang cukup seram dan beberapa kali warga sekitar melihat penampakan kuntilanak disana.

"Tuk..!! Tuk Tuk..!! Tuk.." bunyi batu menggelinding diatas genting, kemudian jatuh ke tanah. Awalnya gue biasa aja. Tapi enggak lama berselang terdengar bunyi batu lagi, bedanya kali ini jauh lebih sering.

Dari jendela dapur, gue melongo keluar. Sepi, engga ada siapa-siapa... Maka Hati inipun jadi bertanya-tanya...Ada apa gerangan diluar sana?? *Cuiihhh, Najis bahasanya*

Tiba-tiba jantung berdegup lebih kencang. Keringatpun mulai mengucur, membasahi seluruh tubuh. Pelan2, angan2 makan nasing gorengpun buyar, bayangannya kini berubah jadi... Genderuwo, Pocong ngesot, dan Emak lampir, yang sekarang makin membuncah di otak gueee. 

Engga tahu kenapa, bulu kuduk yang sakral ini pun tiba-tiba berdiri satu per satu. Dan Parahnya, pelan-pelan tangan gue juga mulai kesemutan. OMG. Melihat situasi yang tidak kondusif ini, akhirnya dengan gerasak-gerusuk gue putusin balik ke kamar tanpa sempat membereskan bawang, cabe, dan bumbu lainnya yang bergeletakan di dapur.

Menilik hasil penelitian dr. Alvaro Gonzales (Sebenarnya ini bukan dokter, tapi pemain bola dari Uruguay) menyebutkan bahwa memaksakan tangan atau organ tubuh lainnya yang tengah kesemutan untuk beraktivitas, dapat menyebabkan ambeyen tingkat dewa dengan tingkat kesembuhan yang tidak lebih dari 0,0045%!. Akhirnya, demi menghindari hal-hal yang dapat merugikan kesehatan, gue memutuskan untuk balik lagi ke kamar, bukan karena takut ya, tapi demi alasan kesehatan, sekali lagi bukan karena takut, BUKAN!! *masih ngos-ngosan*

Akhirnya gue mutusin untuk rebahan di kasur dan kemudian bercerita. Laptop yang belum sempat dimatikan ini, kembali dipaksa bekerja oleh pemiliknya yang lumayan tampan. Ada masalah dengan kata "tampan" barusan?? Merasa engga terima?? Oke oke.. gue ngerti kalo banyak yang protes. Olok-olok gue aja biar puas. Kalian engga tahu kan Gue seneng diolok-olok?!! Iya..Gue Seneng ko diolok-olok.. *Nyari Gergaji*


0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 - Mei9satu | Free Blogger Template designed by Choen

Home | Top